KONSEP DASAR
Database adalah suatu susunan/kumpulan data operasional lengkap dari suatu organisasi/perusahaan yang diorganisir/dikelola dan simpan secara terintegrasi dengan menggunakan metode
tertentu dengan menggunakan komputer sehingga mampu menyediakan informasi
yang diperlukan pemakainya.
SISTEM DATABASE adalah suatu sistem
penyusunandan pengelolaan record-record dengan menggunakan komputer, dengan tujuan untuk menyimpan
atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan pemakai untuk
kepentingan proses pengambilan keputusan.
KOMPONEN DASAR DARI SISTEM DATABASE
Terdapat
4 komponen pokok dari system database:
A. DATA, dengan ciri-ciri :
1. Data disimpan secara terintegrasi (Integrated) Terintegrated yaitu Database
merupakan kumpulan dari berbagai macam file dari aplikasi-aplikasi yang berbeda yang disusun dengan cara menghilangkan bagian-bagian yang
rangkap (redundant)
2. Data dapat
dipakai secara bersama-sama(shared) Shared yaitu Masing-masing bagian dari database dapat diakses oleh pemakai
dalam waktu yang bersamaan, untuk aplikasi
yang berbeda.
B. Perangkat Keras (HARDWARE)
Terdiri
dari semua peralatan perangkat keras computer yang digunakan
untuk pengelolaan sistem
database berupa :
1. Peralatan
untuk penyimpanan misalnya disk,
drum, tape
2.
Peralatan input dan output
3.
Peralatan komunikasi
data, dll
C. Perangkat
Lunak (SOFTWARE)
Berfungsi
sebagai perantara (interface) antara pemakai dengan
data phisik pada database, dapat berupa
:
1. Database Management System
(DBMS)
2. Program-program aplikasi & prosedur-prosedur
D. Pemakai (USER)
Terbagi menjadi
3 klasifikasi
:
1. Database Administrator (DBA), orang/tim yang bertugas mengelola system database secara keseluruhan
2. Programmer, orang/tim membuat program aplikasi
yang mengakses database dengan menggunakan bahasa pemprograman
3. End user, orang yang mengakases database melalui terminal dengan menggunakan query
language atau program
aplikasi yang dibuat oleh programmer
DATA PADA DATABASE DAN
HUBUNGANNYA
Ada 3 jenis data pada sistem database, yaitu:
1.
Data operasional dari suatu organisasi, berupa data yang
disimpan didalam database
2. Data masukan (input data), data dari luar system yang dimasukan melalui peralatan input (keyboard) yang dapat merubah data operasional
3. Data keluaran (output data), berupa laporan
melalui peralatan output
sebagai hasil dari dalam system yang
mengakses data operasional
CONTOH PENGGUNAAN DATABASE
° Pembelian barang di supermarket, kasir akan melakukan
scan barcode yang ada di barang, pada saat tersebut program akan mengakses data pada database kemudian mengurangi
stok barang yang ada sesuai dengan jumlah pembelian
konsumen
° Pembelian barang dengan menggunakan kartu kredit, card reader akan membaca apakah kartu kredit tersebut memiliki limit yang cukup, dan memasukkan
data pembelian dalam database
kartu kredit, juga ada pemeriksaan apakah kartu tersebut tidak dalam
daftar kartu di curi/hilang
KEUNTUNGAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1.
Terkontrolnya kerangkapan data dan inkonsistensi
2.
Terpeliharanya keselarasan data
3.
Data dapat dipakai secara bersama-sama
4.
Memudahkan penerapan standarisasi
5.
Memudahkan penerapan batasan-batasanpengamanan.
6.
Terpeliharanya intergritas data
7.
Terpeliharanya keseimbangan atas
perbedaan kebutuhan data dari setiap aplikasi
8.
Program / data independent
KERUGIAN PEMAKAIAN SISTEM DATABASE
1.
Mahal
dalam implementasinya
2.
Rumit/komplek
3.
Penanganan proses recovery & backup sulit
4.
Kerusakan pada sistem basis data dapat mempengaruhi
departemen yang terkait
ISTILAH-ISTILAH YG DIPERGUNAKAN
DALAM SISTEM BASIS DATA
a. Enterprise yaitu suatu bentuk organisasi Contoh :
Enterprise: Sekolah Ú Database
Nilai
Enterprise: Rumah sakit
Ú Database
AdministrasiPasien
b. Entitas yaitu suatu obyek
yang dapat dibedakan
dengan objek lainnya Contoh :
Database Nilai Ú entitas:
mahasiswa, Matapelajaran Database Administrasi Pasien entitas: pasien,
dokter, obat.
c. Atribute/field yaitu setiap entitas mempunyai atribut atau
suatu sebutan untuk mewakili
suatu entitas.
Contoh :
Entity siswa Ú field = Nim, nama_siswa,alamat,dll Entity nasabah
Ú field=Kd_nasabah,nama_nasabah,dll
d. Data value yaitu data aktual
atau informasi yang disimpan pada tiap data elemen atau atribute.
Contoh : Atribut
nama_karyawan Ú sutrisno,
budiman, dll
e. Record/tuple yaitu kumpulan
elemen-elemen yang salingberkaitan
menginformasikan tentang
suatu entity secara
lengkap.
Contoh : record
mahasiswa Ú nim, nm_mhs, alamat.
f.
File yaitu
kumpulan record-record
sejenis yang
mempunyai panjang elemen
sama, atribute
yang sama namun berbeda-beda data valuenya
g. Kunci elemen
data yaitu tanda pengenal
yang secara unik mengindentifikasikan entitas dari suatu kumpulan
entitas.

TUJUAN
PERANCANGAN DATABASE:
1. Untuk memenuhi
informasi yang berisi kebutuhan–kebutuhan user secara khusus dan aplikasinya.
2. Memudahkan pengertian struktur informasi
3. Mendukung kebutuhan–kebutuhan pemrosesan dan
beberapa objek penampilan (respone time, processing time dan strorage space).
APLIKASI
DATABASE DALAM LIFE CYCLE
1. Pendefinisian Sistem (System definition) Pendefinisian ruang lingkup dari sistem database,
pengguna dan aplikasinya.
2. Perancangan Database (Database Design) Perancangan database secara logika dan fisik pada suatu sistem database
sesuai dengan sistem manajemen
database yang diinginkan.
3. Implementation Pendefinisian database secara konseptual, eksternal dan internal, pembuatan
file–file database yang kosong
serta implementasi aplikasi
software.
4. Pengambilan dan Konversi Data (Loading atau data convertion) Database ditempatkan dengan baik, sehingga
jika ingin memanggil data secara
langsung ataupun merubah file–file yang ada dapat di tempatkan kembali sesuai dengan format sistem databasenya
5. Konversi
Aplikasi (Aplication conversion) Pengkonversian aplikasi agar dapat berjalan dengan database
baru.
6. Pengujian
dan Validasi (Testing dan Validation) Pengujian
dengan menjalankan database
dengan memberikan data-data ȃrealȄ untuk menemukan kesalahan yang mungkin
terjadi.
7. Monitoring dan Maintenance Montoring adalah proses pemantau performa
dari database,
jika performa database menurun maka dapat dilakukan
proses tuning dan reorganized Maintenance adalah proses manajemen database selama database
berjalan dan jika ada perubahan maka dapat dilakukan
upgrade.
ADA 6 FASE PROSES PERANCANGAN DATABASE
1.
Pengumpulan dan analisa
a. Menentukan kelompok pemakai
dan bidang-bidang aplikasinya
b. Peninjauan dokumentasi yang ada
c. Analisa
lingkungan operasi dan pemrosesan data
d. Daftar pertanyaan dan wawancara
2.
|
Perancangan database secara konseptual
|
|
|
a. Perancangan skema konseptual
|
|
|
b. Perancangan transaksi
yang akan terjadi dalam
database.
|
|
3.
|
Pemilihan DBMS
|
|
|
a. Faktor teknis
|
|
|
Contoh faktor teknik :
|
|
|
Tipe model data ( hirarki, jaringan atau relasional ), Struktur penyimpanan dan
|
jalur
|
|
pengaksesan yang didukung system manajemen database, Tipe interface dan
|
|
|
programmer, Tipe bahasa query
|
|
b.
Faktor Ekonomi dan Politik
organisasi Faktor-faktor ekonomi: Biaya
penyiadaan hardware dan
software, Biaya konversi pembuatan database,
Biaya personalia, dll Faktor Organisasi
:
Analisa Kasus
ü
Perpustakaan Smart adalah perpustakaan umum yang anggotanya pelajar,mahasiswa dan masyarakat yang didirikan oleh Walikota
Jakarta Barat. Keberadaan perpustakaan berlokasi
di Walikota yang aplikasi pelayanan masih bersifat
tradisional.
ü
Prosesnya :
a. Setiap calon anggota
yang akan menjadi
anggota harus mengisi formulir
dengan biaya administrasi Rp.10.000,-
b. Anggota dapat meminjam buku
maksimal 3 buku
c.
Untuk masa peminjaman selama 1 minggu (7 hari)
d. Keterlambatan pengembalian dikenakan denda sesuai dengan kondisi denda, diantaranya :
1. Denda keterlambatan pengembalian dikenakan biaya administrasi
Rp.500 perharinya (bukti surat denda terlampir)
2. Denda Buku perpustakaan rusak maka dikenakan
biaya revisi buku perpustakaan(biaya ini dikenakan setelah buku diperbaiki).(bukti surat denda terlampir)
3. Denda Buku Hilang, maka dikenakan biaya penggantian seharga buku tersebut.(bukti surat denda terlampir)
4. Perpustakaan smart dapat menerima sumbangan dari donatur statusnya (anggota atau masyrakat
luas).
Analisa Kasus Enterprise
(Pembahasan di Kelas)
ü
Buat Enterprise dari Perpustakaan SmartȄ yang
ditentukan dari :Entitas, Atribute/Field, value data, record dan
bentuk tabel – tabel dari Enterprise
ü
Bentuk Gambar dari Enterprise Perpustakaan (yang menghubungkan relasi antara Entitas,
Atribute, value data, record dan tabel-tabel)

4.
Perancangan database secara logik
(data model mapping)
a. Pemetaan
(Transformasi data)
Transformasi
yang tidak tergantung pada sistem, pada tahap
ini transformasi tidak mempertimbangkan karakteristik yang spesifik
atau hal– hal khusus yang akan diaplikasikan pada sistem manajemen database
b.
Penyesuaian skema ke DBMS
Penyesuaian skema yang dihasilkan
dari tahap Pemetaan
untuk dikonfirmasikan pada bentuk implementasi yang spesifik dari suatu model data seperti
yang digunakan oleh sistem
manajemen database yang
terpilih.
5. Perancangan database secara fisik
a.
Response Time
Waktu transaksi database selama eksekusi
untuk menerima respon
b.
Space Utility
Jumlah ruang
penyimpanan yang digunakan
oleh database file dan struktur jalur pengaksesannya
c.
Transaction Throughput
Merupakan
nilai rata–rata transaksi
yang dapat di proses
permenit oleh sistem database dan
merupakan
parameter kritis dari
sistem transaksi
6. Phase Implementasi
Sistem Database
DBMS (Database Management
Systems)
DBMS adalah perangkat lunak
yang menangani semua pengaksesan database yang mempunyai
fasilitas membuat, mengakses, memanipulasi dan memelihara basis
data
BAHASA dalam DBMS
a. Data Definision Language (DDL)
Hasil kompilasi
dari perintah DDL adalah satu set dari table yang disimpan dalam file khusus disebut data dictionary/directory.
b. Data Manipulation Language (DML)
Bahasa yang
memperbolehkan pemakai untuk akses atau memanipulasi
data sebagai
yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam
model data yang
tepat
Secara dasar ada dua tipe DML :
1. Prosedural, yang membutuhkan
pemakai untuk
menspesifikasikan data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk
mendapatkannya contoh dbase III,
foxbase
2. Non prosedural, yang membutuhkan pemakai untuk menspesikasikan data apa yang dibutuhkan tanpa menspesifikasikan bagaimana untuk
mendapatkannya. Contoh
SQL, QBE.
FUNGSI DBMS
1. Data Definition,
DBMS harus dapat mengolah pendefinisian data
2. Data Manipulation, DBMS harus dapat menangani permintaan dari pemakai untuk mengakses data
3. Data Security & Integrity, DBMS harus dapat memeriksa security dan integrity data yang didefinisikan oleh DBA.
4. Data Recovery & Concurency, DBMS harus dapat menangani kegagalan – kegagalan pengaksesan database yang dapat disebabkan oleh sesalahan
sistem, kerusakan disk, dsb
5. Data Dictionary,
DBMS harus menyediakan data dictionary.
6. Performance, DBMS harus menangani unjuk kerja dari semua fungsi seefisien mungkin.
KOMPONEN DBMS
1. Query Prosesor, komponen
yang mengubah bentuk query kedalam instruksi kedalam
database manager
2. Database Manager, menerima query & menguji eksternal &
konceptual untuk menentukan apakah record – record tersebut dibutuhkan untuk memenuhi permintaan kemudian database manager memanggil file manager
untuk menyelesaikan permintaan
3. File Manager, memanipulasi penyimpanan file dan mengatur alokasi ruang penyimpanan disk
4. DML Prosessor, modul yang mengubah
perintah DML yang ditempelkan kedalam program aplikasi
dalambentuk fungsi-fungsi
5. DDL Compiler, merubah
statement DDL menjadi kumpulan
table atau file yang berisi
data dictionary / meta data Dictionary Manajer, mengatur akses dan memelihara data dictionary.
PERBEDAAN TRADITIONAL FILE MANAGEMENT (FMS)
DENGAN DATABASE MANAGEMENTSISTEM (DBMS)
TRADITIONAL FILE MANAGEMENT
1. Bersifat program oriented
2. Bersifat kaku
3. Terjadi kerangkapan data dan tidak terjaminnya keselarasan data (
data inkonsistensi)
DATABASE FILE MANAGEMENT (DBMS)
1.
Bersifat data oriented
2.
Bersifat luwes/fleksible
3.
Kerangkapan data serta keselarasan data dapat terkontrol
Keterangan :
Program oriented ȃ Susunan data di dalam file , distribusi data pada peralatan strorage, dan organisasi filenya dipilih sedemikian rupa, sehingga program aplikasi dapat menggunakan secara optimal
ȃ
Data oriented ȃ Susunan data, organisasi file pada database
dapat dirubah, begitu pula strategi
aksesnya tanpa mengganggu program aplikasi yang sudah ada ȃ.
ARSITEKTUR SISTEM DATABASE
Terbagi menjadi
3 tingkatan :
1. Internal level
yaitu menerangkan struktur penyimpanan basisdata secara fisik
dan organisasi file yang digunakan
ȃ
2. konseptual level yang menerangkan secara menyeluruh dari basisdata dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik ȃ Ekternal
level yang menerangkan View basisdata
dari sekelompok pemakai.

DATA INDEPENDENCE
Merupakan salah satu kelebihan sistem database
dimana DBA dapat merubah struktur storage & stategi akses dalam pengembangan sistem database tanpa mengganggu program- program aplikasi yang
sudah ada.
2 TINGKAT DATA
INDEPENDENCE
1. Physical
data independence yaitu perubahan internal
schema dapat dilakukan tanpa menggangu conceptual schema
2. Logical data independence yaitu conceptual schema dapat dirubah
tanpa mempengaruhi ekternal schema.
ALASAN PERLUNYA PRINSIP DATA INDEPENDENCE DITERAPKAN
PADA PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1. Database
Administrator dapat merubah
isi, lokasi
dan organisasi
database tanpa mengganggu program aplikasi
yang ada.
2. Vendor
hardware & software
pengelolaan data bisa memperkenalkan
produk - produk baru tanpa mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3.
Untuk
memudahkan perkembangan program aplikasi
4. Memberikan fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security
dan integritas data, dengan memperhatikan perubahan - perubahan
kebutuhan user.



PENGERTIAN MODEL DATA :
Sekumpulan konsep-konsep untuk menerangkan data, hubungan-hubungan antara data dan batasan-batasan data yang terintegrasi di dalam suatu organisasi
JENIS-JENIS MODEL DATA
A.
Model data berbasis objek
B.
Model data berbasis
record
C. Model data fisik
D.
Model
data konseptual
A. OBJECT BASED DATA MODEL
Model data berbasis
objek menggunakan konsep entitas,
atribut dan hubungan antar entitas. Terdiri
dari :
1. Entity
Relationship model
2.
Semantik data model
1. ENTITY RELATIONSHIP MODEL
Model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis
data berdasarkan suatu persepsi bahwa real word terdiri
dari objek-object dasar yang mempunyai hubungan atau relasi antara objek-objek
tersebut
E-R MODEL berisi ketentuan /aturan khusus yang harus dipenuhi
oleh isi database.
Aturan terpenting adalah MAPPING CARDINALITIES, yang menentukan jumlah entity yang dapat dikaitkan dengan entity lainnya
melalui relationship-set.
Simbol yang digunakan :


: Menunjukan atribut dari objek dasar
: Menunjukan adanya relasi

Contoh Kasus ER - Model

2. BINARY MODEL
Pemetaan
data dengan menggunakan 0 dan 1, atau true dan false dengan kondisi tertentu atau hanya dalam alternatif.
3. SEMANTIC
MODEL
Hampir sama dengan Entity Relationship model dimana relasi antara objek dasar tidak dinyatakan dengan symbol tetapi menggunakan kata-kata (Semantic). Sebagai contoh, dengan masih menggunakan relasi pada Bank X sebagaimana contoh sebelumnya, dalam semantic model adalah seperti
terlihat pada gambar di atas. Tanda-tanda yang menggunakan dalam semantic
model adalah sebagai berikut :

: menunjukkan atribut

Contoh kasus Semantic
model

B. RECORD BASED DATA MODEL
Model ini berdasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan
logic antar data dalam basis data
PERBEDAAN DENGAN OBJECT
BASED DATA MODEL
Pada record based data model disamping
digunakan untuk menguraikan struktur logika keseluruhan dari suatu database,
juga digunakan untuk menguraikan implementasi dari sistem
database (higher
level description of implementation)
Terdapat 3 data model pada record based data model
:
1. Model Relational,
Dimana data serta hubungan antar data direpresentasikan oleh sejumlah
tabel dan masing- masing tabel terdiri dari beberapa kolom yang namanya unique. Model ini
berdasarkan notasi teori himpunan (set theory),
yaitu relation.
Contoh : data base penjual barang terdiri dari 3 tabel :
– Supllier
– Suku_cadang
– Pengiriman
SUPPLIER

2. Model Hirarki
Dimana data serta hubungan
antar data direpresentasikan dengan record dan link (pointer), dimana record-record tersebut disusun dalam bentuk tree (pohon), dan masing-masing node pada tree tersebut merupakan record/grup data elemen dan memiliki hubungan cardinalitas 1:1 dan 1:M.

3. Model Jaringan
Distandarisasi tahun 1971 oleh Database Task Group (DBTG) atau disebut juga model CODASYL (Conference on Data System Language), mirip dengan hirarkical model dimana data dan hubungan antar data direpresentasikan dengan record dan links. Perbedaannya terletak pada susunan
record dan linknya
yaitu network model menyusun record-record dalam bentuk graph dan menyatakan hubungan cardinalitas
1:1, 1:M dan N:M


C.P
HYSICAL DATA MODEL
Digunakan
untuk menguraikan data pada internal level Beberapa model
yang umum digunakan
:
ü
Unifying
model
Model ini menggabungkan memori
dan transaksi database dalam satu kesatuan
model.
ü
Frame memory
Frame Memory adalah sebuah virtual
view dari tempat penyimpanan sekunder yang digunakan untuk mendukung
penyimpanan record
database
D.
MODEL DATA KONSEPTUAL
Model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri
dari koleksi obyek- obyek dasar yang dinamakan
entitas (entity) serta hubungan
(relationship) antara entitasentitas itu. Biasanya direpresentasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram.
Manfaat Penggunaan CDM dalam perancangan database :
° Memberikan gambaran yang
lengkap dari struktur
basis data yaitu arti, hubungan, dan batasan-batasan
° Alat komunikasi
antar pemakai basis data, designer, dan analis.
Analisa Kasus (Perpustakaan Smart Lanjutan
Slide 1 & 2)
• Buat Model data berbasis
objek (Semantik
Model)
• Buat Model data berbasis
record
– Model Relational – Model Jaringan – Model hirarki

PENGERTIAN
ENTITY RELATIONSHIP
Entity relationship Adalah jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan
dari sistem secara abstrak. Entity-relationship dari model terdiri dari unsur-unsur entity dan relationship antara entity-entitiy
tersebut.
SIMBOL-SIMBOL ER-DIAGRAM

KOMPONEN ENTITY RELATIONSHIP
1. Entitas yaitu suatu kumpulan object atau sesuatu
yang dapat dibedakan
atau dapat diidentifikasikan secara unik. Dan kumpulan
entitas yang sejenis disebut dengan entity set.
2. Relationship yaitu hubungan yang terjadi antara satu entitas atau lebih
3.
Atribut,
kumpulan elemen data yang membentuk
suatu entitas.
4.
Indicator tipe terbagi
2 yaitu :
a.
Indicator tipe asosiatif object
b.
Indicator tipe super tipe
ENTITY SET TERBAGI
ATAS :
1. Strong entity set yaitu entity set yang satu atau lebih atributnya digunakan oleh entity set lain sebagai
key. Digambarkan dengan empat persegi
panjang.
Misal :
E adalah sebuah entity set dengan atribute-atribute a1, a2,..,an,
maka entity set tersebut direpresentasikan dalam
bentuk tabel
E
yang terdiri
dari n kolom, dimana setiap
kolom berkaitan dengan atribute-atributenya.
2. Weak Entity set, Entity set yang bergantung
terhadap strong entity set. Digambarkan dengan empat persegi
panjang bertumpuk.
Misal :
A adalah
weak entity set dari atribute-atribute a1, a2, ..,
ar
dan B adalah
strong entity set dengan atribute-atribute b1, b2,..,bs, dimana b1 adalah atribute
primary key, maka weak entity set direpresentasikan berupa table A, dengan
atribute-atribute {b1} u {a1,a2,..,
ar}

Contoh : Strong entity set
NOPEG
|
NAMA
|
200107340
|
BILLY
|
200307569
|
FUAD
|
200107341
|
NINING
|
200107486
|
FINTRI
|
Weak entity set transaction
NOPEG
|
TANGGUNGAN
|
TANGGAL LAHIR
|
JENIS KELAMIN
|
200107340
|
HAFIDZ
|
22-03-2006
|
LAKI-LAKI
|
200307569
|
RENI
|
13-05-1999
|
PEREMPUAN
|
200107341
|
RAFFA
|
21-06-2006
|
LAKI-LAKI
|
200107486
|
NAIA
|
25-10-2006
|
PEREMPUAN
|
JENIS –JENIS ATRIBUT
1. KEY Úatribut yang
digunakan untuk menentukan suatu entity secara
unik
2. ATRIBUT
SIMPLE Úatribut
yang bernilai tunggal
3. ATRIBUT
MULTI VALUE Úatribut yang
memiliki sekelompok nilai untuk setiap instan entity
Pada gambar dibawah ini,
yang menjadi atribut key adalah NIP. Tgl Lahir dan Nama adalah atribut
simple. Sedangkan Gelar merupakan contoh atribut multivalue.

4. ATRIBUT
COMPOSIT ÚSuatu atribut yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti tertentu contohnya adalah
atribut nama pegawai
yang terdiri dari nama depan,
nama tengah dan nama belakang.

5. ATRIBUT
DERIVATIF ÚSuatu atribut yg dihasilkan dari atribut yang lain. Sehingga umur yang merupakan hasil kalkulasi antara Tgl Lahir dan tanggal hari ini. Sehingga keberadaan atribut umur bergantung pada keberadaan atribut Tgl Lahir.

DERAJAT
RELATIONSHIP
menjelaskan jumlah entity
yang berpartisipasi dalam
suatu relationship

MAPPING CARDINALITY
Banyaknya entity yang bersesuaian dengan entity
yang lain melalui
relationship
JENIS-JENIS MAPPING :
1.
One to one
2.
Many to One atau One to many
3.
Many to many
REPRESENTASI DARI ENTITY
SET
Entity set direpresentasikan dalam bentuk tabel dan nama yang unique. Setiap tabel terdiri dari sejumlah
kolom, dimana masing-masing kolom diberi
nama yang unique pula
·
CARDINALITY RATIO CONSTRAINT, Menjelaskan
batasan jml
keterhubungan satu entity dgn entity lainnya
Jenis Cardinality Ratio = 1:1 1:N/ N:1
M : N


Cardinality 1:1,1:M,M:N


Logical Record Structured (LRS)
LRS Ú representasi
dari struktur record-record pada tabel-tabel yang terbentuk dari
hasil relasi
antar himpunan entitas. Menentukan Kardinalitas, Jumlah Tabel
dan Foreign Key (FK).

Gambar di atas menunujukan relasi
dengan kardinalitas 1-1, karena:
1 supir hanya bisa mengemudikan 1taksi, dan
1 taksi
hanya bisa dikemudikan oleh 1 supir.
Relasi
1-1
akan membentuk 2 tabel: Tabel Supir (nosupir, nama, alamat)
Tabel Taksi (notaksi,
nopol, merk, tipe)


Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas 1-M, karena:
1 Dosen bisa membimbing banyak Kelas, dan
1 Kelas hanya dibimbing oleh 1 Dosen.
Relasi
1-M akan membentuk 2 tabel: Tabel Dosen (nip, nama, alamat)
Tabel Kelas
(kelas, jurusan, semester,
jmlmhs)
LRS yang
terbentuk sbb:


Gambar di atas menunujukan relasi dengan kardinalitas M-M, karena:
1 Mahasiswa
bisa belajar banyak Mata Kuliah, dan
1 Mata Kuliah bisa dipelajari oleh banyak Mahasiswa.
Relasi M-M akan membentuk 3 tabel: Tabel Mahasiswa (nim, nama, alamat)
Tabel
Mtkuliah (kdmk, nmmk, sks)
Tabel Nilai (nim, kdmk,
nilai) Ú menggunakan
super key/composite key

Participation Constraint
Menjelaskan apakah keberadaan suatu entity
tergantung pada hubungannya dengan entity lain. Terdapat
dua macam participation constrain yaitu:
1. Total participation constrain yaitu:
Keberadaan suatu entity
tergantung pada hubungannya dengan entity lain.
Didalam diagram ER digambarkan dengan dua garis
penghubung antar entity dan relationship.
2. Partial participation,
yaitu
Keberadaan suatu entity
tidak tergantung pada hubungan
dengan entity lain. Didalam
diagram ER digambarkan dengan satu garis penghubung.

INDICATOR TIPE
Indicator tipe asosiatif object
berfungsi sebagai suatu objek dan suatu relationship.


Analisa Kasus ERD
Perpustakaan Smart (Lanjutan dari Slide 1,2 & 3)
1. Pembuatan
gambar ERD dari Perpustkaan Smart Langkah –langkah pembuatan ER diagram Tentukan entity – entity yang diperlukan Tentukan relationship antar entity – entity.
Tentukan
cardinality ratio dan participation constraint Tentukan attribute
– attribute yang
diperlukan dari tiap entity Tentukan key
diantara attribute
– attribute.
Tentukan LRS dari masing-masing
relasi
Hindari
penamaan entity, relationship
dan atribute yang sama
TEHNIK NORMALISASI BEBERAPA PENGERTIAN
NORMALISASI :
Normalisasi merupakan proses
pengelompokan elemen data menjadi
tabel–tabel yang menunjuk-kan entity dan relasinya. Normalisasi adalah proses pengelompokan atributeatribute dari
suatu relasi sehingga
membentuk WELL STRUCTURE
RELATION. Keuntungan dari normalisasi, yaitu :
1.
Meminimalkan ukuran penyimpanan yang diperlukan untuk menyimpan data.
2.
Meminimalkan resiko inkonsistensi data pada basis data
3.
Meminimalkan kemungkinan anomali
pembaruan
4.
Memaksimalkan stabilitas
struktur data
WELL STRUCTURE RELATION
Adalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi user untuk melakukan INSERT, DELETE, dan MODIFY terhadap
baris-baris data pada relation tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSESTENSI
DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.
Contoh :
Terdapat sebuah
relation Course, dengan ketentuan
sbb:
1. Setiap mahasiswa hanya boleh mengambil
satu matakuliah saja.
2. Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar (tidak tergantung pada mahasiswa
yang mengambil matakuliah tsb).
RELASI KURSUS

·
Relasi di atas merupakan
sebuah relation
yang sederhana dan terdiri dari 3 kolom/attribute
·
Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada datanya,
dimana biaya kuliah selalu berulang
pada setiap mhs. Akibatnya besar kemungkinan terjadi Error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap
relation tsb yang disebut dengan Anomali
ANOMALY merupakan penyimpangan-penyimpangan atau Error atau inkonsistensi data yang terjadi
pada saat dilakukan
proses insert, delete maupun update.
Terdapat
3 jenis Anomali :
1.
Insertion Anomali
Error yang terjadi
sebagai akibat operasi insert
record/tuple pada sebuah relation contoh :
Ada matakuliah baru (CS-600)
yang akan diajarkan, maka matakuliah tsb
tidak bisa di insert ke dalam relation tsb sampai ada mhs
yang mengambil matakuliah tsb.
2.
Deletion Anomali
Error yang terjadi
sebagai akibat operasi delete record/tuple pada sebuah
relation Contoh :
Mhs
dengan student-id 92-425, memutuskan
untuk
batal ikut
kuliah
CS-400, karena dia merupakan
satu-satunya peserta
matakuliah tsb, maka bila record/tuple
tsb
didelete akan berakibat hilangnya informasi
bahwa mata- kuliah CS-400, biayanya 150.
3.
Update Anomali
Error yang terjadi sebagai
akibat inkonsistensi data yang terjadi
sebagai akibat dari operasi update record/tuple dari sebuah relation
Contoh :
Bila biaya kuliah untuk
matakuliah CS-200
dinaikan dari 75 menjadi 100, maka
harus
dilakukan beberapa kali
modifikasi terhadap record-record,
tuple-tuple mhs yang mengambil
matakuliah CS-200, agar data tetap konsisten.
Berdasarkan teori normalisasi, relation course dipecah
menjadi 2 relation
terpisah ,
sebagai berikut :

PROBLEM-PROBLEM PADA RELATION YANG SUDAH DINORMALISASI
° Performance problem
Masalah terhadap performa database
° Referential
Integrity Problem
Masalah yang timbul terhadap referensi
antar data-data diantara dua tabel atau lebih
BEBERAPA KONSEP YANG HARUS DIKETAHUI:
a.
Field/ Atribut Kunci
b.
Kebergantungan Fungsi
1.
Key Field / atribute kunci dalam database:
1.
Super key
Yaitu himpunan
dari satu atau lebih entitas
yang digunakan untuk mengidentifikasikan secara unik sebuah entitas dalam entitas
set.
2. Candidate key
Yaitu satu attribute
atau satu set minimal
attribute yang mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang
spesifik dari entity.
3. Primary
key
Yaitu satu atribute atau satu set minimal atribute yang tidak
hanya mengidentifikasikan secara unik suatu kejadian yang
spesifik tapi juga dapat mewakili
setiap kejadian dari suatu entity
4. Alternate
key
Yaitu kunci kandidat yang tidak dipakai
sebagai primary key
5.
Foreign key
yaitu satu atribute (atau satu set atribute) yang melengkapi
satu relationship (hubungan yang menunjukkan ke induknya.

° Super key = S#, SNAME,
KODE
° Candidat key = S#, SNAME
° Primary key = S#
° Altenative key = SNAME
° Foreign key = KODE
b. Ketergantungan Kunci
1.
Ketergantungan Fungsional (Fungsional Dependent)
Keterkaitan antar hubungan antara 2 atribute
pada sebuah relasi. Dituliskan dengan cara : A -> B,
yang
berarti :
Atribute
B fungsionality Dependent terhadap
atribute Aatau Isi (value) atribute A menentukan isi atribute
B
Definisi dari functional dependent :
Diketahui sebuah relasi R, atribute Y
dari R adalah FD pada atribute
X dari R ditulis R.X -> R.Y jika dan hanya jika tiap harga X dalam R bersesuaian dengan tepatsatu harga Y dalam R.
2.
Fully Functionaly
Dependent (FFD)
Suatu rinci data dikatakan fully
functional dependent pada suatu kombinasi rinci data jika functional dependent pada kombinasi rinci data dan tidak functional dependent
pada bagian lain dari kombinasi
rinci data.
Definisi
dari FDD:
Atribute
Y pada relasi R adalah FFD pada atribute X pada relasi
R jika Y FD pada X tida FD pada himpunan
bagian dari X
Contoh:
PersonID, Project, Project_budget Ú
time_spent_byperson_onProject (bukan FFD) PersonID, Project Ú time_spent_byperson_onProject (FDD)
3.
Ketergantungan Partial
Sebagian dari kunci dapat digunakan sebagai
kunci utama
4.
Ketergantungan Transitif
Menjadi atribute biasa pada suatu
relasi tetapi menjadi kunci
pada relasi lain
5.
Determinan
Suatu atribute (field)
atau gabungan atribute
dimana beberapa atribute lain bergantung sepenuhnya pada
atribute tersebut.


LANGKAH - LANGKAH
PEMBENTUKAN NORMALISASI:

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form):
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam,
tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu. Dapat saja data tidak lengkap
atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan saat menginput.
Contoh data :

Ket : PA = Penasehat Akademik
Siswa yg punya nomor siswa,
nama, dan PA mengikuti
3 mata pelajaran/kelas. Disini ada perulangan kelas 3 kali ini bukan bentuk 1 NF.
1. Bentuk Normal Ke Satu (1 NF/First Normal Form)
Suatu relasi
1NF jika dan hanya jika sifat
dari setiap relasi atributnya bersifat atomik.
Atom adalah zat terkecil
yang masih memiliki
sifat induknya, bila dipecah lagi maka ia tidak memiliki sifat
induknya.
Ciri-ciri 1 NF :
° Setiap data dibentuk dalam flat file, data dibentuk
dalam satu record demi satu record nilai dari field
berupa ȃatomic valueȄ
° Tidak ada set atribute yang berulang atau bernilai
ganda
° Tiap field hanya satu pengertian

3. Bentuk Normal Ke Dua (2 NF /Second Normal
Form)
Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah bergantung secara
fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk membentuk normal
kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah
unik dan dapat mewakili
atribute lain yg menjadi anggotanya.
Misal :
Dari contoh relasi Siswa pada I NF terlihat bahwa kunci utama/primary key adalah nomor siswa. Nama siswa dan PA bergantung
fungsi pada no_siswa,
tetapi kode_kelas bukanlah fungsi
dari siswa, maka file siswa dipecah menjadi 2 relasi.
Relasi Siswa

dan
Relasi ambil_kelas
No-siswa
|
Kode_kelas
|
22890100
|
1234
|
22890100
|
1543
|
22890101
|
1234
|
22890101
|
1775
|
22890101
|
1543
|
4. Bentuk Normal Ke Tiga (3 NF / Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga
maka
relasi haruslah dalam bentuk
normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan
yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute
bukan kunci haruslah bergantung hanya pada primary key dan pada primary
key secara menyeluruh.
Contoh pada
bentuk normal kedua di
atas termasuk juga bentuk normal ke tiga karena seluruh atribute yang ada disitu bergantung penuh pada kunci
primernya.
5. Boyce-Codd Normal Form ( BCNF)
BCNF mempunyai paksaan yg
lebih kuat dari bentuk normal ketiga.
Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk normal kesatu dan setiap atribute harus bergantung fungsi
pada atribute superkey
Pada contoh di bawah ini terdapat relasi
seminar dengan
ketentuan sbb
:
a. kunci primer adalah no_siswa+seminar.
b. Siswa boleh
mengambil satu atau dua seminar.
c. Setiap siswa dibimbing oleh salah satu diantara
2 instruktur seminar tsb.
d. Setiap instruktur boleh hanya mengambil satu seminar saja. Pada contoh ini no_siswa dan seminar
menunjuk seorang instruktur :
Relasi
seminar
no_siswa
|
Seminar
|
Instruktur
|
22890100
|
2281
|
Si doel
|
22890101
|
2281
|
Pak tile
|
22890102
|
2291
|
Mandra
|
22890101
|
2291
|
Basuki
|
22890109
|
2291
|
Basuki
|
Bentuk relasi seminar adalah bentuk normal ketiga, tetapi tidak BCNF karena nomor seminar masih bergantung fungsi pada instruktur, jika setiap instruktur dapat mengajar hanya pada satu seminar. Seminar bergantung fungsi pada satu atribute
bukan superkey seperti yg disyaratkan oleh BCNF. Maka relasi seminar haruslah dipecah menjadi dua yaitu :
Relasi
pengajar

6.
Bentuk Normal Ke Empat
(4
NF)
Relasi R adalah bentuk 4 NF jika dan hanya jika relasi tersebut juga termasuk BCNF dan semua ketergantungan multivalue adalah
juga ketergantungan fungsional
7. Bentuk Normal Ke Lima (5 NF)
Disebut juga
PJNF (Projection
Join Normal
Form)
dari
4 NF dilakukan
dengan menghilangkan ketergantungan join yang
bukan merupakan kunci kandidat.
KASUS PENERAPAN NORMALISASI
PT. SANTA PURI FAKTUR PEMBELIAN
BARANG
Jalan senopati 11 Yogyakarta
Kode Suplier : G01 Tanggal
: 05/09/2000 Nama Suplier :
Gobel Nustra Nomor : 998
Kode
|
Nama Barang
|
Qty
|
Harga
|
Jumlah
|
A01
|
AC SPLIT ½ PK AC SPLIT 1 PK
|
10.0
10.0
|
135,000
200,000
|
1,350,000
2,000,000
|
|
Total Faktur
|
3,350,000
|
Jatuh tempo faktur :
09/09/2000
1.
Step 1 bentuk unnormalized

2. Step 2 bentuk 1 NF

3.
Step 3 bentuk 2 NF

4.
Step IV Bentuk 3 NF

Latihan
Buatlah bentuk Normalisasi dari dokumen berikut
ini :
Kartu pengobatan masyarakat
No Pasien : 1234/PO/IV/99 Tanggal Pendaftaran : 1 Mei 1999
Data Pasien dari, NOPEN :
1000019999 Nama Pasien :
Bachtiar Jose
Alamat Pasien, Jalan : Kebon Jeruk No. 27 Kelurahan :
Palmerah
Kecamatan : Kemanggisan Wilayah : Jakarta Barat
Kode Pos :11530 Telepon : 5350999



ALJABAR RELATIONAL
BAHASA QUERY FORMAL
Adalah kumpulan
operasi terhadap relasi,
dimana setiap operasi menggunakan satu atau lebih relasi untuk menghasilkan satu relasi
yang baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar